Minggu, 09 Mei 2010

RUMAH ADAT KARO

" Rumah Adat Karo "

Dari dahulu sampai sekarang rumah adat karo masih dianggap suci, karena suku karo atau pada umumnya biasanya juga digunakan oleh Ibu-ibu yang ingin melahirkan, yaitu di mana Ibu yang akan melahirkan, harus memegang bendi-bendi yang terletak di ture ( teras) dan rumah adat tersebut pun ditutupi oleh kelambu/ tikar yang bisa di lipat-lipat. Ture tersebut terbuat dari bambu yang disusun dan memiliki kayu penyangga sehingga lantai tidak mengenai tanah. Suku karo pada umumnya percaya akan hal keterjaminannya keadaan ibu dalam sehat-walafiat.

Rumah adat karo sama seperti rumah batak lain di buat berkolong-kolong karena menurut cerita dahulu, masih banyak hewan buas yang memangsa manusia, jadi supaya binatng buas tidak dimangsa dan masuk kerumah maka dibuatlah rumah bertingkat(berkolong).

Makna rumah adat karo, menurut cerita dari nenek moyang dahulu rumah adat karo tidak bisa dibakar karna mereka percaya akan adanya ornamen yang berada di dinding rumah adat tersebut yang berfungsi sebagai pelindung dan penyelamat.

Kelebihan rumah adat karo terhadap ruah modern yaitu rumah modern hanya ditempati oleh satu keluarga sehingga dengan leluasa menggunakan mistik sedangkan di rumah adat tidak bisa, karena telah ada ornamen yang menjadi acuan di dalam rumah adat.

Rumah adat di tanah karo yang hanya bertahan dan yang masih tampak terdapat di daerah lingga , peceren .

RUMAH ADAT KARO DI LINGGA

Lingga terletak di daerah tanah karo kurang lebih 1200 km dari Berastagi.
Di lingga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar